Capai Sukses Break Through Dalam Hidup Kita


10 Ayat Alkitab Terobosan Rohani yang Perlu Direalisasikan - Fokus Hidup 

Keyakinan kita akan suatu kemampuan diri kerap kali dipengaruhi oleh referensi ataupun pengalaman yang kita ambil dari orang lain, misalnya kalau kita melihat seseorang gagal melakukan satu hal maka kita juga akan mengambil kesimpulan bahwa kitapun akan gagal dan apalagi yang melakukan adalah seseorang yang kita anggap lebih baik  dari kita.

Sistim keyakinan seperti itu tidak seutuhnya benar sebab kegagalan yang dialami orang lain tidak berarti kegagalan kita.  Kita akan gagal kalau kita melakukan hal yang sama namun kalau dilakukan dengan strategi yang berbeda maka hasilnya bisa berbeda.  Sebagai contoh pada tahun 1954 ada seorang pelari cepat yang bernama Roger Bannister berhasil memecahkan rekor dunia dengan dapat berlari dengan kecepatan  4 menit untuk jarak 1 mil. 

Banyak orang jaman itu yang tidak percaya bahwa manusia dapat berlari secepat itu bahkan para ahli menyatakan bahwa struktur tulang kaki manusia tidak memungkinkan manusia untuk lari secepat itu.

Akan tetapi Bannister berkeyakinan lain, kegagalan orang lain belum tentu kegagalan dia maka iapun berlatih dengan keras untuk terus menerus meningkatkan kemampuannya dan akhirnya pada pertengahan tahun 1954 Roger banister berhasil lari 1 mil di bawah 4 menit tepatnya 3 menit 59 detik. Sungguh menakjubkan!!!!



Keluar dari Zona Nyaman Mengapa banyak orang susah berubah? Apakah dikarenakan masalah kemampuan? Ternyata bukan. Apakah yang menghambat? Jawabnya: Comfort zone  atau  zona nyaman “. Musuh terbesar dari seorang pemenang adalah Comfort zone. 

Karena seseorang yang terjebak didalamnya akan merasa nyaman sehingga membuatnya enggan untuk beranjak dan pindah ke keadaan yang baru.

Manusia memang mudah terbuai dengan comfort zone dan melupakan hal hal penting yang mesti dilakukan, hal ini sama dengan cerita yang saya pernah baca 10 tahun yang lalu tentang seekor kodok yang mati kepanasan didalam sebuah wajan.

Ada seekor kodok dimasukan kedalam wajan yang berisi air, kodok tsb tidak berusaha beranjak dari wajan dan terus berenang, namun  perlahan-lahan wajan tersebut dipanaskan, sedikit demi sedikit air mulai dipanaskan maka ketika air tiba tiba menjadi panas dan mendidih si kodokpun  tidak sempat melarikan diri karena sudah terjebak dalam kenyamanan air dan akhirnya mati.

Ini sering yang terjadi pada orang yang tidak mau keluar dari zona nyaman. Selagi muda  menghabiskan waktu berharga dengan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif, dan ketika ada kesempatan ia  tidak memanfaatkannya karena merasa sangat nyaman dalam comfort zonenya. 

Contoh konkrit, misalnya ada yang mengatakan bahwa tahun depan saya akan mulai belajar sebuah skill atau sebuah bahasa, atau bahkan memulai sebuah usaha sampingan, namun ketika tiba waktunya bulan depan ia pun lupa dan sambil melakukan pembenaran pada dirinya bahwa tahun ini… tidak cocok untuk kita belajar sebuah skill, waktunya tidak tepat untuk kita memulai dan lain lain. Sebenarnya bukan waktunya yang tidak cocok akan tetapi lebih kepada sebuah pembenaran bagi kita untuk tidak melakukannya.

Banyak impian maupun hal hal indah akan terbuang karena kita tidak mampu melawan zone nyaman ini. Solusinya sederhana yaitu segera putuskan untuk keluar dari zona nyaman betapapun nyamannya. Tunda dulu kenikmatan dan segera lakukan hal hal yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar