Jidoka adalah salah satu pilar Lean Production System. Jidoka adalah gabungan dari dua kata yaitu automation dan autonomous, sehingga Jidoka berarti autonomation.
Automation didefinisikan sebagai pengambilalihan mesin untuk menggantikan pekerjaan atau proses yang dilakukan manusia.
Automation mengatasi beberapa kelemahan yang dikarenakan pekerjaan
yang dilakukan manusia, dimana manusia akan sering dan memiliki
kemungkinan kesalahan atau error terutama terhadap pekerjaan yang mudah
dan berulang terus-menerus. Misalkan: pekerjaan untuk memasukkan botol
ke dalam kotak, mengisi folding box ke tempat loading, menutup tutup
botol, mengetuk bagian atas supaya rapat, dll. Pekerjaan ini terlihat
mudah dan sederhana, tapi karena dilakukan terus-menerus dan berulang
maka akan membuat manusia menjadi bosan dan menjadi rentan terhadap
kesalahan.
Kesalahan ini bisa berdampak terhadap quality
product atau berdampak ke safety dari operatornya. Automation tampaknya
akan mengatasi kelemahan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, karena
manusia sangat rentan terhadap kesalahan untuk pekerjaan yang mudah,
berulang, dan tidak membutuhkan kreativitas. Ada ungkapan di Lean yaitu “don’t ask human to do machine’s job” yaitu jangan meminta orang untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan mesin.
Apakah automation adalah yang terbaik dalam melakukan proses? Tidak
juga. Karena dalam proses produksi yang berjalan terus-menerus, ternyata
mesin automation gagal dalam menghadapi error yang terjadi pada produk
maupun error pada mesin. Dan mesin tidak mampu untuk mendeteksi segala
macam kesalahan dan melakukan koreksi atas segala macam kemungkinan
kesalahan proses. Sehingga jika dipaksa melakukan automation secara
keseluruhan maka bisa dibayangkan seberapa besar mesin tersebut,
seberapa lengkap systemnya, seberapa banyak feature pada mesin untuk
melakukan koreksi terhadap kesalahan, dan betapa mahal jika membuat full
automation seperti itu.
Nah disinilah autonomous yaitu tindakan dari manusia sebagai operator
sangat diperlukan. Manusia meskipun memiliki kelemahan untuk proses
yang mudah dan berulang dalam hal menginspeksi dan mendeteksi, tapi
memiliki kemampuan yang jauh diatas mesin dalam hal menanggapi
kesalahan, menyikapi masalah baru, dan kemampuan untuk melakukan koreksi
terhadap permasalahan. Disinilah Jidoka atau Autonomation masuk, yaitu
mengambil kelebihan positif dari mesin dan kelebihan positif dari
manusia secara bersamaan.
Jidoka akan mempermudah manusia dalam menjalankan prosesnya,
mempermudah dalam melakukan aktivitas berulang, mempermudah dalam
mendeteksi kesalahan pada proses, produk, dan juga pada mesin.
Mempermudah dalam memberikan deteksi dan warning jika terjadi kesalahan,
dan sekaligus mencegah terjadinya kesalahan untuk aktivitas yang
dilakukan manusia.
Beberapa contoh umum penggunaan Jidoka misalnya visual control, yaitu
saat mesin mendeteksi kotak yang sudah penuh, maka mesin akan memberi
peringatan berupa lampu dan buzzer untuk operator segera mengambil. Saat
operator salah mengambil part tertentu untuk produk tertentu, mesin
juga akan memberi buzzer peringatan. Saat terjadi kerusakan pada mesin
tertentu, maka ada lampu yang memberi tahu area mana yang error untuk
dilakukan koreksi.
Saat produk selesai di oven, akan ada alarm warning. Saat terjadi
speed yang berlebih maka akan ada warning atau system yang mengurangi
speed, dll. Jidoka paling banyak menggunakan visual control dan system poka yoke (anti salah) yang dipasang untuk membantu mempermudah pekerjaan operator dan mencegah terjadinya kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar