Hal yang paling menarik dalam balap
Formula 1 adalah melihat seberapa cepat proses kendaraan dalam pit stop.
Waktu pit-stop lebih cepat setengah detik bisa menentukan kemenangan,
untuk itu para engineer-nya selalu mencari cara lebih cepat dalam
pergantian ban, pengisian bahan bakar, pengelapan dan lainnya.
Dalam Lean, dikenal istilah Quick Change Over (QCO) yaitu
strategi untuk mempercepat waktu setup pergantian produk. Waktu setup
adalah lama waktu yang dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai
sampai produk baik pertama keluar. Pit Stop dan waktu set-up secara
prinsip memiliki kesamaan yaitu waktu yang tidak diinginkan karena tidak
memberikan nilai tambah, namun, menghilangkannya adalah kemustahilan
(dapat membuat produksi tidak jalan).
Konsep SMED diperkenalkan pada tahun
1960-an oleh Shigeo Shingo. Tujuan yang ingin dicapai adalah berusaha
untuk mempercepat waktu setup dalam proses moulding body mobil yang
memakan waktu berjam-jam untuk pergantian dari satu model ke model yang
lain. Hal ini mengakibatkan produksi berjalan dengan lot size yang besar
untuk satu model demi menghindari jumlah changeover yang
berulang-ulang, dan ini adalah pemborosan yang berimplikasi pada
meningkatnya persediaan dan biaya.
Dengan melakukan perbaikan di tools,
fixtures, dan membuat beberapa komponen mobil menjadi common parts
(bukan customized untuk model tertentu), Toyota berhasil menurunkan
waktu setup. Dari data Shigeo Shingo selama melaksanakan metode SMED
untuk mempercepat waktu setup, hasil improvement yang dicapai adalah
mengurangi waktu setup changeover sampai 97%, Sebuah angka yang
fantastis!
Metode Implementasi
Empat langkah utama dalam SMED adalah sebagai berikut :
Langkah 1: Dokumentasikan semua aktivitas setup dan pisahkan aktivitas tersebut menjadi internal dan eksternal, di mana:
o Setup Internal adalah aktivitas yang harus dilakukan pada saat peralatan tidak bekerja.
o Setup Internal adalah aktivitas yang harus dilakukan pada saat peralatan tidak bekerja.
- Penggantian dies/fixtures pada mesin
o Setup Eksternal adalah aktivitas yang bisa dilakukan pada saat peralatan masih memproduksi part.
- Menarik tools dan perangkat keras
- Memanggil program
Langkah 2: Konversikan Setup Internal menjadi Eksternal
o Konversikan setiap events setup internal menjadi events setup eksternal dengan menggunakan metode yang fokus dan teknis.
o Lihat kembali events internal dari Langkah 1 dan pastikan bahwa aktivitas tersebut memang termasuk internal.
o Lihat kembali events internal dari Langkah 1 dan pastikan bahwa aktivitas tersebut memang termasuk internal.
Langkah 3: Membuat Setup Internal Streamline dengan cara:
o Menyederhanakan Pergerakan
o Mengurangi Pergerakan
o Eliminasi Pergerakan
o Mengurangi Pergerakan
o Eliminasi Pergerakan
Langkah 4: Eliminasi adjustments dan trial runs dengan cara mengubah intuisi dan perkiraan menjadi fakta dan setting
SMED dan Industri Jasa
Sesungguhnya proses setup dan changeover
juga terjadi di industri jasa, hanya saja terminologi ini jarang
digunakan. Proses buka toko di pagi hari di industri retail adalah
proses setup. Proses pembukaan cabang baru bagi sebuah bank juga
merupakan proses setup. Proses pergantian credit review dari aplikasi A
ke aplikasi B juga merupakan changeover. Proses persiapan ruangan di
kamar bedah juga merupakan proses setup. Banyak sekali proses setup dan
changeover di industri jasa. Proses ini dapat menjadi waste dan dapat
dieliminasi dengan metode SMED.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar