Bagaimana cara menghipnotis pelanggan
dengan santun? Apakah sama seperti yang dilakukan Uya Kuya?
Hemmm…nggak dong, bukan seperti itu yang saya maksud. Ini adalah
strategi yang sederhana tapi sangat mujarab saat dipraktekkan oleh ujung
tombak penjualan.
Pernah gak menjadi korban saat anda “menjadi korban” hipnotis dengan santun ini. Secara sadar dan suka rela korban mau mengeluarkan uang
untuk membeli apa yang mereka tawarkan. Bukan karena mereka cantik,
bukan karena barangnya berharga sangat-sangat murah, tapi karena saya
menjadi butuh dan ingin segera membeli. Bingung?
Inilah kronologi “korban hipnotis” di sebuah toko HP di kota Malang.
Kisah ini terjadi saat bulan Ramadhan sekitar tahun 2008-an. Waktu itu
sepulang sholat tarawih korban ingin jalan-jalan cari angin. Dengan
memakai pakaian seadanya saya mampir ke sebuah toko HP untuk sekedar
lihat-lihat kalau ada produk terbaru.
Saat masuk korban disambut begitu ramah
oleh penjaga toko. Sebuah sambutan yang korban rasakan tidak biasa untuk
seukuran orang berpakaian sangat sederhana saat itu. Waktu itu saya
pakai sandal butut dan pakaian yang sudah kusam, pokoknya tidak seperti
orang punya duit.
Walau si korban sudah bilang cuma ingin
lihat-lihat dan tidak beli, tapi si penjaga tetap saja melayani korban
dengan sangat ramah. Semua pertanyaan dijawab dengan sangat jelas,
seakan tidak peduli walau di depan dia adalah seorang yang berpakaian
lusuh dan sudah ngomong nggak akan beli.
Karena kesopanan penjaga melayani calon
pembeli inilah yang akhirnya membuat si korban bersimpati. Setelah korban
bersimpati, kemudian dengan cekatan penjaga ini memberikan gambaran
betapa hebatnya HP yang korban tanyakan, dan memberikan batas waktu untuk
mendapatkan Hp itu dengan harga khusus.
Hingga akhirnya tanpa sadar saya harus
mengeluarkan kartu debit untuk membayar HP itu. Ternyata yang mengalami
hal serupa bukan hanya saya. Seorang ibu-ibu dan seorang lagi
bapak-bapak juga langsung membeli barang yang ditawarkan. Dalam sebuah
pembicaraan dengan seorang bapak-bapak di toko itu, bapak itu langsung membeli karena pelayanannya yang menyenangkan dan merasa
dihargai sehingga bisa timbul simpati.
Dalam perjalanan pulang, saya beryukur
dalam hati, karena mendapatkan pelajaran sangat berharga malam itu.
Sebuah pelajaran bahwa menghargai dan menghormati dengan sungguh-sungguh
calon pelanggan adalah sebuah senjata yang bisa dipakai untuk
menghipnotis calon pelanggan untuk mau mengeluarkan uang secara suka
rela buat membeli produk kita.
Kesimpulannya, buatlah calon pelanggan
simpati terlebih dahulu. Karena saat calon pelanggan sudah bersimpati
kepada kita, sudah pasti apapun yang kita tawarkan akan mempunyai
peluang besar untuk dibeli. Setelah kemungkinan beli besar, silahkan
memberikan sesuatu yang sensasional dengan syarat barang itu harus
segera dibeli, kalau bisa saat itu juga.
Itulah yang dilakukan oleh penjaga toko
saat itu. Cara-cara ini bisa anda pelajari pada materi hipnoselling,
silahkan beli bukunya jika anda ingin belajar lebih lanjut. Semoga kisah
ini bermanfaat, sukses untuk anda…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar