NLP (Neuro Linguistic Programming) bukan sesuatu yang baru. Sejak 2005 saya menggunakan NLP sebagai pendekatan dalam pelatihan-pelatihan, banyak peserta yang merasa “ngeh” bahwa mereka sudah menerapkan NLP dalam keseharian mereka. Wajar kalau salah satu penemu NLP, Richard Bandler, mengatakan bahwa NLP adalah The Study Of Subjective Experience, karena memang NLP didedikasikan untuk melakukan studi atas cara subjektif seseorang dalam mengelola pengalaman.
NLP
singkatan dari Neuro Linuistic Programming. NLP adalah paduan yang unik
antara beberapa disiplin ilmu: neurologi, psikologi, linguistik,
cybernetics, dan teori-teori tentang system. Komponen kata-kata
pembentuk istilah Neuro Lnguistik Programming ini dijelaskan secara
sebagai berikut. Menggunakan istilah Neuro (syaraf) karena semua
pengalaman kita baik yang kita sadari maupun tidak (conscious maupun
subconscious), adalah masuk dengan melibatkan syaraf indera dan sistem
emosi kita. Linguistic atau (tata bahasa) karena proses-proses mental
kita adalah juga dibentuk, disusun, dikodekan dan makna-makna dijelmakan
melalui bahasa.
Programming karena manusia berhubungan satu sama lain
adalah dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dibentuk
sebelumnya. Kebiasaan-kebiasaan itu kita bentuk menjadi pola-pola
(program-program) dalam menghadapi kejadian-kejadian yang masuk dalam
hidup kita. Maka Programming bisa diartikan sebagai membentuk pola
kebiasaan.
NLP mengajarkan kepada kita cara memodel (mencontoh)
atau meg-copy keistimewaan seseorang terkait dengan apa yang membuat
orang itu menonjol kemampuannya dan mengambil keistimewannya itu untuk
anda atau untuk anda ajarkan pada orang lain. NLP bisa membantu anda
menjadi mahir dalam bidang apapun. Apakah itu berarti membuat anda makin
bahagia bersama keluarga dan anak-anak atau menjadi lebih efektif dalam
pekerjaan anda.
Pada bidang apa saja NLP bisa diimplementasikan. NLP
sangat berharga bagi orang membutuhkan ketrampilan komunikasi, sangat
bermanfaat untuk konsultasi bisnis, manajemen, negosiasi, edukasi,
konseling, terapi, hubungan relationship, pola asuh, keharmonisan
keluarga, pembicara publik, olahraga prestasi, dan lain-lain. Misalnya
berguna bagi therapist untuk mengurangi bahkan menghilangkan trauma
akibat pengalaman buruk masa lalu.
Berguna bagi seorang guru yang ingin
memperbaiki kualitas komunikasi dalam mengajar, pebisnis atau sales team
untuk memperkuat kemampuan rapport (keakraban) non verbal, seorang
menajer untuk meningkatkan leadershipnya dan menjalakan
meeting-meetingnya lebih efisien, seorang atlit untuk menambah
konsentrasi dan motivasi pencapaian ...
Apakah NLP bisa untuk terapi? Dalam terapi NLP tidak
hanya memperbaiki orang yang bermasalah menjadi lebih baik atau sembuh
akan tetapi NLP juga sangat baik untuk terapi orang yang sudah OK
menjadi dahsyat.Jadi penggunaannya sangat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar