Belajar Disney Creative Srategy.



Walt Disney bisa dikatakan adalah icon hiburan keluarga abad ini. Tokoh-tokoh lucu seperti Mickey Mouse, Donald Duck, Snow White, Buzz Lightyear, dan tokoh-tokoh lainnya berhasil menghiasi masa kecil kita dan anak-anak lainnya di dunia. Setiap tahunnya, Walt Disney hadir dengan inovasi baru dalam karya-karyanya. Bisnis hiburannya yang begitu sukses menghiasi dan menghibur anak-anak di setiap masa dan setiap tempat seolah menegakkan bahwa Disney adalah manusia dengan kreativitas yang luar biasa.

Profil Singkat Walt Disney (1901 – 1966)
Walter Elias Disney dilahirkan pada tanggal 5 Desember 1901 di Chicago, Amerika Serikat. Pada usianya yang ke-16, Disney menjadi kartunis untuk koran sekolahnya, McKinley High School. Setelah dikeluarkan dari sekolahnya, Disney mencoba berbagai profesi sebagai angkatan bersenjata (walaupun ditolak karena belum cukup umur), anggota Palang Merah, supir ambulans; hingga akhirnya pada tahun 1919 Disney pindah ke Kansas City untuk memulai karir seni.

Awal mula terciptanya Mickey Mouse bermula dari perpecahan studio Disney. Hampir semua karyawan Disney keluar dari studionya dan membentuk studio baru dengan membawa hak paten tokoh kartun andalan Disney, kelinci Oswald. Bersama dengan Iwerks, ilustrator Disney, Walt Disney membuat tokoh tikus bernama Mickey yang terinspirasi dari seekor tikus yang pernah dipelihara olehnya. Setelah itu, studio Disney mengalami popularitas hingga akhirnya menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Puluhan penghargaan telah disabet oleh Disney hingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Disney merupakan salah satu tokoh dunia yang luar biasa.

Lalu, apa yang menjadi rahasia kejeniusan kreativitas dari Walt Disney?

Tiga Sisi Walt Disney
Salah satu karyawan Disney mengatakan bahwa Walt Disney memiliki tiga sisi dalam membuat karya-karyanya, yaitu the dreamer (sisi pemimpi), the realist (sisi nyata), dan the critic (sisi kritis). Dalam rapat, tidak ada yang akan tahu sisi apa yang digunakan oleh Walt Disney saat itu.

The Dreamer
Ilustrasi Disney “The Dreamer”
Sisi pemimpi dari Walt Disney. Dalam keadaan pemimpi, semua ide dan khayalan dapat dihasilkan. Daya khayal dan imajinasi berada dalam keadaan yang sangat tinggi. Tidak ada aturan yang dapat membatasi. Semua pikiran, perasaan, ide, dan mimpi-mimpi dapat ditelurkan tanpa adanya batasan.

The Realist
Sisi kenyataan. Dalam keadaan ini, semua ide-ide yang sudah dihasilkan dari sisi pemimpi mulai dibuat nyata. The realist memikirkan langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan ide-ide dari the dreamer. Semua sumber daya juga mulai dipikirkan dan direncanakan di keadaan ini.

The Critic
Sisi kritis. Sisi ini mencari celah dan kekurangan dari ide-ide tadi. Semua potensi kegagalan akan dicari oleh sisi kritis, tanpa satu celah pun. Kritik-kritik (yang membangun) dihasilkan dalam tahapan ini, dengan tujuan dapat meminimalisasi dan mengantisipasi semua potensi kegagalan.

Ketiga sisi tersebut (dreamer, realist, critic) harus saling berfungsi. Bermimpi tanpa mencoba realistis tidak akan bisa menghasilkan ide-ide yang nyata. Bermimpi dan bersikap kritis hanya akan terus berkonflik jika tidak ada sentuhan sisi realistis. Menghadirkan sisi pemimpi dan sisi realistis akan menghasilkan suatu karya, tetapi tidak akan mencapai kualitas yang baik tanpa sentuhan sisi kritis. Ketiga sisi tersebut harus berperan untuk menghasilkan karya yang excellent. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar