Model 7-S McKinsey merupakan kerangka
yang banyak didiskusikan untuk melihat saling keterkaitan antara
formulasi dan implementasi strategi.
Model ini membantu manajer untuk
memfokuskan perhatian pada pentingnya menghubungkan strategi yang
dipilih pada beragam kegiatan yang dapat mempengaruhi implementasi
strategi tersebut. Awalnya model ini dikembangkan sebagai cara pikir
yang lebih luas tentang permasalahan mengorganisasikan secara efektif,
kerangka 7-S memberikan sebuah alat untuk menilai “kemampuan” strategi.
Menurut salah satu pengembangnya, Robert
H. Waterman Jr., kerangka ini menyarankan bahwa tidak cukup untuk
berpikir tentang implementasi strategi hanya sebagai persoalan strategi
dan struktur, seperti pandangan tradisional:
Pemahaman konvensional yang dulu
digunakan bahwa jika anda pertama kali mendapatkan strategi yang benar,
organisasi yang benar akan mengikutinya. Dan ketika hampir semua orang
dalam budaya Barat berpikir tentang organisasi, mereka memikirkan
struktur. Namun, dalam prakteknya asumsi-asumsi ini terlalu membatasi.
KERANGKA 7’S MODEL
1. Strategi – rute yang
telah dipilih oleh organisasi bagi pertumbuhannya di masa depan; sebuah
rencana yang diformulasi oleh organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Sebuah rencana untuk mengalokasikan sumber daya sepanjang waktu untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diidentifikasikan – menentukan arah
2. Struktur – kerangka
dimana kegiatan-kegiatan anggota-anggota organisasi dikoordinasikan.
Empat bentuk struktural dasar adalah bentuk fungsional, struktur divisi,
struktur matriks, dan struktur jaringan.
Bagan organisasi dan menambah benda yang
menunjukkan siapa yang melaporkan kepada siapa dan bagaimana tugas-tugas
dibagi dan diintegrasikan
3. Sistem – prosedur formal dan informal, meliputi sistem
inovasi, sistem kompensasi, sistem informasi manajemen, dan sistem
alokasi kapital, yang mengatur kegiatan setiap hari. Proses dan prosedur
melalui mana hal-hal diselesaikan dari hari ke hari (S yang sangat
kuat)
4. Style (Gaya) –
pendekatan kepemimpinan dari manajemen puncak dan pendekatan operasional
keseluruhan organisasi; juga cara dimana pegawai-pegawai organisasi
menghadirkan diri mereka ke dunia luar, kepada pemasok dan pelanggan.
Cara manajer berperilaku secara kolektif dalam hal penggunaan waktu,
perhatian dan tindakan simbolik (S yang sangat kuat)
5. Skills (keterampilan) – apa yang dilakukan terbaik oleh organisasi; what the company does best; kapabilitas dan kompetensi khusus yang ada di dalam organisasi. Kapabilitas dimiliki oleh organisasi secara keseluruhan dan unik dari individu-individu.
6. Staff – sumber daya manusia organisasi; mengacu pada bagaaimana orang
dikembangkkan, dilatih, disosialisasikan, diintegrasikan, dimotivasi,
dan bagaimana karis mereka dikelola. Orang-orang dalam organisasi –
demografi.
7. Shared values (nilai bersama) – awalnya disebut tujuan superordinat; konsep-konsep dan prinsip-prinsip pedoman dari organisasi – nilai-nilai
dan aspirasi, seringkali tidak tertulis – yang melampaui pernyataan
tujuan organisasi yang konvensional; ide-ide fundamental disekitar
bisnis yang dibangun; hal-hal yang mempengaruhi kelompok bekerja sama
untuk tujuan bersama.
7’S MODEL: SEBUAH PANDUAN KOMPREHENSIF UNTUK MENGANALISIS BUDAYA DAN PERILAKU ORGANISASI
7’s model adalah kerangka untuk
menganalisa organisasi dan efektivitasnya. Melihat pada tujuh unsur
utama yang membuat organisasi sukses, atau tidak: strategi; struktur;
sistem; style; skills; staff; dan shared values.
Konsultan di McKinsey & Company
mengembangkan model 7S pada akhir 1970-an untuk membantu manajer
mengatasi kesulitan-kesulitan perubahan organisasi. Model ini
menunjukkan bahwa sistem kekebalan organisasi dan banyaknya
variabel-variabel yang saling berhubungan yang terlibat membuat
perubahan menjadi kompleks, dan bahwa upaya perubahan yang efektif harus
menangani isu-isu ini secara simultan.
Selain itu 7’S model adalah alat bagi
analisis dan tindakan manajerial yang memberikan struktur dengan mana
untuk melihat perusahaan (organisasi) secara keseluruhan, sehingga
masalah organisasi dapat didiagnosa dan strategi dapat dikembangkan dan
diimplementasikan.
Diagram 7-S menggambarkan banyaknya
unsur-unsur yang saling berhubungan yang mendefinisikan kemampuan
organisasi untuk berubah. Teori ini membantu mengubah pemikiran manajer
tentang bagaimana perusahaan (organisasi) dapat diperbaiki. Dikatakan
bahwa tidak hanya sekedar persoalan merencanakan strategi baru dan
mengikutinya. Juga bukan persoalan membentuk sistem baru dan
membiarkannya membuat perbaikan.
Agar efektif, organisasi harus memiliki
tingkat kesesuaian yang tinggi, atau kesesuaian internal diantara semua
tujuh S. Masing-masing S harus konsisten dengan dan memperkuat S
lainnya. Semua S saling berhubungan, sehingga perubahan di satu S akan
memiliki dampak pada semua S lainnya. Hal yang tidak mungkin untuk
membuat kemajuan pada satu S tanpa membuat kemajuan pada semua S
lainnya. Dengan demikian, untuk memperbaiki organisasi, individu harus
menguasai pemikiran sistem dan memperhatikan ke semua tujuh unsur pada
waktu yang sama.
KELEBIHAN 7’S MODEL
- Tindakan yang memihak, pengambilan keputusan aktif
- Dekat dengan pelanggan – belajar dari orang-orang yang dilayani bisnis
- Otonomi dan kewirausahaan – menunjang inovasi dan membina ‘juara’.
- Produktivitas melalui orang – melihat kedudukan dan data pegawai sebagai sumber kualitas
- Menangani langsung, didorong oleh nilai – filosofi manajemen yang memandu praktek setiap hari – manajemen menunjukkan komitmennya
- Melekat pada ikatan – tetap pada bisnis yang anda ketahui.
- Bentuk sederhana, staf pendukung – beberapa perusahaan terbaik memiliki jumlah staf kantor pusat yang sedikit
- Harta yang longgar-ketat secara simultan – otonomi dalam kegiatan depan ditambah nilai-nilai terpusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar