Prosedur operasional standar/ Standard Operating Procedure
(SOP) digunakan oleh suatu organisasi untuk memberi jejak arsip dan
keseragaman tindakan operasionalnya. Penyusuan SOP berbeda setiap
organisasi. Dalam praktiknya tidak semua SOP yang dibuat dapat
diterapkan dalam kegiatan operasional, bahkan parahnya SOP hanya sekadar
dokumen yang diletakkan di rak atau lemari karena ia tidak dapat
difungsikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itulah, perlu cara tepat
menyusun standar operasional prosedur (SOP).
Dua fungsi dasar SOP yang menjadi fungsi esensial bisa digambarkan sebagai berikut:
Tindakan-tindakan pekerjaan semisal alur pemasaran dan penjualan, pengiriman barang dari logistik, hingga pelayanan pelanggan semua akan tertata dengan rapi (terstruktur) dengan merujuk pada knowledgebase (baca: SOP) ini. SOP disarankan bahkan diharuskan untuk diperbarui apabila adanya alur kerja yang berubah sehingga harus adanya pembaruan berdasarkan keputusan auditor “jaminan mutu”.