Membawakan presentasi adalah salah satu bagian dari pekerjaan tenaga
penjual (sales executive). Penjual melakukan presentasi di depan para
manajer dan klien yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan.
Para supervisor dan manajer penjualan juga membawakan presentasi kepada
para direktur supaya ide-ide dan penawaran mereka bisa disetujui. Hal
ini serupa pula dengan kasus para manajer pemasaran, yang membawakan
presentasi kepada pimpinan mereka agar bisa mendapat persetujuan untuk
planning dan budget pemasaran.
Kenyataannya, dibandingkan dengan rekan-rekan kerja di departemen
lain, para profesional di bidang penjualan dan pemasaran pastinya lebih
sering membawakan presentasi. Kesuksesan pekerjaan mereka sangat
tergantung pada kemampuan untuk menyampaikan presentasi yang PERSUASIF
dan MEYAKINKAN, tidak hanya kepada para klien, tetapi juga pada
orang-orang internal (sesama rekan kerja, bos dan bawahan).
Sayangnya, kebanyakan penjual dan pemasar TIDAK TAHU cara membawakan presentasi yang persuasif dan meyakinkan. Perhatikan bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar antara
presentasi yang menarik dan fasih, dengan presentasi yang persuasif dan
meyakinkan.
Sebuah presentasi yang menarik dan fasih adalah presentasi yang mampu
menyerap perhatian audiens, membuat audiens ingin mendengarkan lebih
lanjut dan membuat audiens bisa lebih terlibat/berpartisipasi.
Presentasi yang mampu men-deliver pengalaman yang menyenangkan.
Presentasi yang fasih dan menarik akan mampu menghibur dan menyemangati
audiens. ITU SAJA!
Sebaliknya, sebuah presentasi yang persuasif dan meyakinkan mampu
untuk mengubah pikiran, meyakinkan dan mendapatkan kepercayaan diri
audiens untuk mengambil keputusan. Lebih penting lagi, mampu untuk
membuat audiens bergerak dan bertindak.
Maka ada PERBEDAAN BESAR antara presentasi yang menarik dan fasih
dengan presentasi yang persuasif dan meyakinkan. Tetapi sayangnya,
banyak penjual profesional tidak menyadari perbedaan yang mendasar ini.
Mereka terus-menerus menghabiskan waktu dan tenaganya untuk
mempersiapkan presentasi yang heboh dan menarik. Hasilnya, presentasi
mereka memang bisa diterima dengan baik, tetapi para penjual tetap belum
bisa mendapatkan hasil penjualan yang diharapkan. Mengapa? Karena
presentasi itu memang menarik, tetapi tidak cukup persuasif dan
meyakinkan.
Cara PERSUASIF dan MEYAKINKAN dalam Membawakan Presentasi
Jual Benefit-nya
Kebanyakan presenter menjelaskan produk atau service-nya dalam istilah
WHAT dan HOW (apa dan bagaimana cara kerjanya). Kebanyakan presenter
tidak menjelaskan WHY—mengapa audiens harus membelinya.
Pada saat Anda menjelaskan WHAT dan HOW, audiens menjadi tidak
tertarik. Anda di sana menjelaskan dan audiens mendengarkan hal-hal yang
tidak menarik dan tidak relevan bagi mereka. Untuk apa?
Tetapi jika Anda menjelaskan WHY—mengapa mereka harus membeli produk
atau service Anda, benefit apa yang bisa didapat bila mereka membeli,
bagaimana produk Anda bisa membantu mereka mencapai hasil yang lebih
baik, mengurangi masalah, membuat hidup mereka lebih baik dan
lain-lain—audiens pasti akan mendengarkan dan menaruh minat pada hal
yang Anda katakan kepada mereka.
Jika mereka bisa memvisualisasikan atau bahkan MERASAKAN apa benefit
yang bisa didapat, presentasi Anda akan bergeser dari hanya sekadar
informatif, menjadi PERSUASIF. Audiens yang tadinya pasif akan menjadi
aktif dan terlibat secara emosional dengan pembicaranya. Mengapa? Karena
ada sesuatu dalam presentasi Anda yang relevan langsung dengan
kebutuhan dan kesuksesan audiens—siapa di dunia ini yang tidak ingin
sukses? Anda mulai mendapatkan audiens yang tanggap dan siap untuk
mengambil tindakan.
Mulailah Meyakinkan
Tetapi, bahkan setelah Anda menjelaskan benefit dan audiens sudah
TERBUJUK dengan produk atau service yang bisa menguntungkannya, mereka
masih tetap memiliki keraguan. Mereka akan bertanya-tanya, “Oke, rasanya
bisa berhasil, rasanya masuk akal, tetapi apakah bisa BENAR-BENAR
berguna? Bagaimana jika saya tidak mendapatkan hasil seperti yang
dijanjikan? Saya akan kehilangan waktu, uang, dan orang-orang akan
menertawakan, saya akan merasa konyol.”
Nah, pada tahapan ini, Anda perlu MEYAKINKAN audiens Anda.
Anda harus menyadari: hanya dengan BERBICARA TIDAK AKAN MEYAKINKAN
audiens! Mereka tidak mengenal Anda dengan baik dan belum percaya penuh
pada Anda, dan mereka tidak akan begitu saja percaya. Kecuali, Anda
mempunyai reputasi yang sudah sangat dikenal. Jadi Anda tidak bisa
meyakinkan audiens hanya dengan berbicara!
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dipakai untuk meyakinkan audiens Anda:
1. Buat demonstrasi agar audiens bisa benar-benar MELIHAT sendiri apa yang Anda katakan. Mereka akan percaya jika sudah melihat.
2. Tunjukkan bukti dalam bentuk dokumentasi seperti sertifikat, artikel di koran, hasil survei, dan lain-lain.
3. Testimoni biasanya adalah cara yang cukup efektif. Carilah pelanggan
yang telah merasakan sendiri pengalaman dan kepuasan yang didapat dari
Anda, lalu dapatkan kesaksian darinya. Anda bisa mendapatkan testimoni:
a. Melalui orang—mintalah pelanggan yang puas untuk berbicara di depan audiens.
b. Melalui video—rekam testimoni dari pelanggan yang puas ke dalam
video, sehingga bisa diputar lewat laptop atau bahkan telepon genggam.
c. Melalui tulisan—minta pelanggan yang puas untuk menuliskan testimoninya untuk diperlihatkan pada audiens.
d. Melalui endorser—minta seseorang yang punya reputasi baik, terkenal
dan dihormati untuk memberikan dukungan atau menceritakan bagaimana
performa produk atau service Anda.
Banyak pembicara tidak berusaha untuk melakukan hal-hal tersebut,
tetapi mereka berharap bisa meyakinkan audiens hanya dengan berbicara!
Hampir tidak mungkin!
(James Gwee T.H., MBA.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar