Tidak hanya dalam bidang matematika, fisika, atau kedokteran saja
dikenal istilah positif dan negatif. Dalam pikiran manusia pun kedua
istilah ini kerap muncul, namun seringkali tak disadari. Mungkin akan
jauh lebih mudah dikenali apabila istilah positif dan negatif ini
dilambangkan sebagai malaikat putih dan setan merah yang berputar-putar
di kepala seseorang.
Pada saat menghadapi sebuah keadaan, manusia akan dihadapkan pada dua
pemikiran: sisi positif di pihak sang malaikat, sisi negatif di pihak
si setan.
Berikut ini “Positive Negative scene di lingkungan perkantoran”:
Ketika rekannya mendapat promosi naik pangkat
+ Aku harus bisa seperti dia, aku pasti bisa
– Gitu ya, diem-diem, ga ajak-ajak, eh ternyata tau-tau..
Ketika rekannya mendapat bonus tambahan penghasilan di luar gaji
+ Wah mantap, gimana ya caranya? Aku mau donk seperti dia
– Ya gitu kalau punya banyak koneksi di sana-sini, gampang dapet duit
Ketika rekannya menduduki sebuah jabatan baru yang penting
+ Ya wajar lah karena dia memang memiliki kemampuan untuk itu
– Kenapa sih koq dia? Pasti ada permainan politik di belakang..
Ketika rekannya banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan di kantor
+ Hasil kerjanya terbukti bagus, jadi ya wajar kalau dipake di mana-mana
– Ya gitu deh kalau deket ma atasan, pinter cari muka, menjilat..
Ketika rekannya mendapat hibah proyek bernilai tinggi
+ Dia jago kalau urusan gituan, udah pengalaman, jam terbangnya tinggi
– Lha wong dia kenal sama orang-orang yang ngasih hibah ya wajar lah..
Ketika rekannya berkesempatan berkunjung ke luar negeri
+ Beruntungnya dia, moga kesempatan ini bermanfaat baginya dan kita
– Enak banget jalan-jalan ke luar negeri dibayarin kantor
Ketika rekannya memiliki lebih banyak teman (disukai) daripadanya
+ Orangnya supel, ramah, dan tulus sih
– Ada maunya pasti, hati-hati jangan-jangan dia cari info sana-sini
Ketika rekannya mendapat kemudahan/jalan cepat dari atasan
+ Mosok sih dia begitu? Setahuku dia baik-baik aja ga maen begituan
– Pinter cari muka dia makanya disayang atasan, apa-apa dipermudah
Masih banyak scene dengan komentar-komentar yang lain lagi, beberapa yang kusebutkan di atas hanyalah contoh saja, namun intinya adalah:
Orang yang positive thinking akan
selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian dan menjadikannya sebagai
motivasi atau inspirasi untuk dirinya. Orang yang positif senantiasa
siap menerima kritik dan saran untuk kebaikannya, membangun dirinya dari
dalam, juga siap melakukan refleksi dan introspeksi.
Orang yang negative thinking akan
selalu menampilkan perasaan iri hati dan cemburu akan prestasi yang
diperoleh orang lain, mencari-cari celah kekurangan, kelemahan, dan
kesalahan orang lain. Orang yang negatif menganggap dirinya tak
sepandai, tak sehebat, tak seberuntung, tak secemerlang orang lain. Yang
demikian ini adalah “penyakit hati” yang hanya dirinya sendiri yang
bisa mengobatinya. Apakah obatnya? Hanya satu: positive thinking, bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
elfitrij.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar