Semua
benda di sekitar kita merespon getaran yang kita keluarkan. Getaran dan
vibrasi dari marah, benci, kegelisahan, kekacauan, stress, tertekan,
akan mengakibatkan respon ‘rusak’ bagi benda di sekitar kita.
Percobaan
klasik yang perlu dilakukan bagi yang belum pernah melakukan adalah
menyiapkan dua tempat bersih untuk ditempatkan nasi di dalamnya.
Setelah dua-duanya dikasih nasi, kemudian tutup rapat dengan plaster
pada tutupnya. Taruh masing-masing di tempat yang berbeda. Tempat berisi
nasi yang satu di salah satu tempat, setiap hari kita umpat dengan
kalimat-kalimat marah, benci dan kegelisahan. Sedangkan tempat yang
berisi nasi di tempat lain kita ucapkan kalimat-kalimat cinta, sayang
dan positif. Lakukan hal tersebut setiap hari, sesering mungkin selama
satu minggu.
Kemudian
setelah satu minggu buka tutup plesternya dan lihat hasil dari kedua
nasi tersebut. Nasi yang sering diumpat dengan kalimat benci dan marah
akan mudah busuk, bau dan terlihat jamur, sedangkan nasi yang diucapkan
kalimat cinta, sayang dan positif akan lebih awet dan tidak mengeluarkan
bau.
Apabila
untuk benda saja sudah terlihat seperti itu, bagaimana dengan vibrasi
kita untuk manusia lainnya..? Apabila kita menyadari bahwa ada vibrasi
berbahaya yang dapat kita keluarkan tanpa sengaja, maka kita dapat
mengontrol diri kita untuk membuat keseimbangan dengan mengeluarkan
lebih banyak vibrasi cinta kasih ke lingkungan kita dan ke seluruh Alam
semesta.
“Cinta
adalah unsure yang walaupun secara fisik tidak tampak, tetapi sama
nyatanya dengan udara dan air. Cinta merupakan kekuatan yang bergerak…
Cinta bergerak dalam bentuk gelombang dan arus seperti gelombang dan
arus samudra.”
Prentice Mulford, Pengarang New Thought 1834-1891
Memahami
kekuatan Cinta dimulai dengan menyadari bahwa seluruh kehidupan pada
mulanya dan pada intinya adalah ENERGI, termasuk diri kita sendiri. Kita
secara fisik terbuat dari bahan-bahan yang sama dengan yang membentuk
matahari, bulan, dan bintang-bintang. Kita adalah sekumpulan energy
cerdas yang berwujud dalam tubuh manusia.
Kita
terbuat dari sel-sel, yang terbuat dari atom-atom, yang terbuat dari
partikel-partikel sub-atom: proton, electron, dan neutron, yang terbuat
dari paket-paket energy kecil dan elusive yang disebut kuanta, yang
terbuat bukan dari apa-apa, melainkan ENERGI.
Ketika
para ilmuwan Fisika Kuantum mempelajari sifat realitas pada skala yang
semakin kecil, sesuatu yang aneh mulai terjadi: Semakin dalam kita
memasuki realitas, semakin tampak melarut dari pandangan. Terobosan
Einstein dalam rumusnya yang termashur “E=MC2 berujung pada: Segala sesuatu adalah ENERGI.”
Semua
energy ini mewujud sebagai getaran, dan getaran itu dapat diukur
frekuensinya__jumlah getaran perdetik. Beberapa getaran tidak terasa
seperti irama bumi (7,5 Hz, atau 7,5 kali per detik). Getaran-getaran
lain lebih mudah diamati, seperti nada-nada music, yang bergetar pada
16-20.000 Hz. Kita tidak hanya dapat mendengar nada-nada ini, tetapi
seringkali kita benar-benar merasaakannya di dalam tubuh kita.
Telinga
manusia hanya mampu mendengar suara pada kisaran frekuensi 20 Hz hingga
20.000 Hz (20 KHz). Apakah suara yang tidak mampu kita dengar berarti
tidak ada? Bagaimana dengan suara yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz
atau di atas 20 KHz? Hewan dan serangga mempunyai kemampuan mendengar
suara yang berada di luar rentang frekuensi suara yang mampu di dengar
oleh telinga manusia. Ambil contoh kelelawar, berkomunikasi dengan
menggunakan suara pada frekuensi yang sangat tinggi, gelombang ultra
sonic, jauh di atas kemampuan dengar telinga manusia.
Kita
sendiri juga memiliki frekuensi getaran. Pemikiran yang melayang dalam
benak kita dan suasana hati kita. Segala sesuatu, baik yang berwujud
padat, maupun yang tidak berwujud (seperti pikiran dan perasaan),
memiliki frekuensi getaran. Energi Cinta juga dinyatakan melalui
frekuensi getaran.
FREKUENSI GETARAN CINTA SANGATLAH KUAT.
Dampak
dari frekuensi getaran Cinta sangatlah kuat. Dampak dari perasaan Cinta
tidak perlu diragukan lagi. Getaran Cinta Kasih yang Anda pancarkan
berinteraksi melalui proses yang disebut pengikutan/resonansi.
Pengikutan/resonansi adalah proses di mana satu frekuensi getaran
bersekutu dengan frekuensi getaran lain.
Fenomena
pengikutan ditemukan secara kebetulan oleh Christian Huygens pada abad
ke-17. Hygens adalah pencipta jam pendulum, dan memiliki banyak sekali
koleksi pendulum. Pada suatu hari ia mengamati bahwa semua pendulum
berayun serempak. Yang mengherankannya, karena ia tidak mengaturnya
demikian. Ia kemudian sengaja mengatur pendulum-pendulum itu berayun
dengan irama yang berbeda, akan tetapi semua pendulum itu sekali lagi
malah berayun dengan keselarasan yang sempurna, dipimpin oleh pendulum
yang memiliki irama paling kuat.
Banyak
contoh efek dari “pengikutan/resonansi”, sebagai contoh, bila frekuensi
getaran suara seorang penyanyi menyamai frekuensi getaran sebuah gelas
kristal, gelas itu akan pecah. Jika tali dua biola yang disetem pada
pola titinada yang sama disandarkan saling berseberangan dalam sebuah
ruangan, dan tali satu biola digesek, tali biola di seberang ruangan pun
akan akan ikut bergetar. Ini adalah prinsip garpu tala: pegang sebuah
garpu tala yang telah ditala ke nada A440 di dekat sebuah alat music,
mainkan nada yang sama, maka garpu tala itu akan bergetar. Mainkan nada
yang lain, maka garpu tala itu tidak akan bergetar. Dawai A di piano dan
garpu tala itu, mempunyai bentuk gelombang yang sama.
Anda
boleh menamakan proses ini sebagai proses “penarikan” karena menurut
fenomena pengikutan/resonansi, getaran yang paling kuat dan paling
intens “menarik” getaran-getaran lain untuk bersekutu dengannya untuk
datang menghampiri kita.
Makin
jelas getaran kita, makin kuat menarik frekuensi lain untuk melengkapi
gema nada paduan kita: yakni untuk memberikan hasil yang kita inginkan.
Penarikan dan persekutuan ini terjadi pada tingkat frekuensi
getaran—tingkat di mana semua benda, mahluk dan pengalaman dibangun
dengan cara yang sama.
BUKAN MANIPULASI, MELAINKAN GETARAN CINTA
Menggunakan
kekuatan Cinta untuk menimbulkan berbagai hal atau pengalaman yang Anda
inginkan di dalam kehidupan tidak ada hubungannya dengan manipulasi
atau control. Kita tidak bias menggunakan kekuatan Cinta untuk memaksa
seseorang atau sesuatu untuk melakukan perintah kita. Yang dapat kita
lakukan, dan ini adalah RAHASIA-nya yaitu secara sengaja
memancarkan getaran Cinta atas apa pun yang kita inginkan. Getaran Cinta
kita yang kuat memungkinkan pengalaman yang sesuai dengan dengan
getaran tersebut bersekutu/beresonansi dengan kita.
Pikirkan
Cinta sebagai suatu nada music yang dengan sengaja kita proyeksikan ke
Alam Semesta. Frekuensi-frekuensi lain mendengar panggilan tersebut dan
bergabung untuk menghasilkan gema paduan nada tertentu yaitu: HASIL APA YANG KITA INGINKAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar