Kita barangkali akan dapat merajut jalinan interaksi yang lebih harmonis dan
produktif, jika kita mampu mengenali kepribadian rekan kerja kita dengan lebih
baik. Sebab, kita tahu, setiap orang memiliki tipe karakter yang unik. Dalam
konteks ini, terdapat empat model kepribadian yang lazim dikenal sebagai DISC
– atau singkatan dari : dominance, influence, steadiness, and
conscientiousness. Mengenal lebih dalam keempat model ini barangkali akan
membantu kita lebih efektif ketika membangun relasi dengan orang lain.
(Dominance, Influence, Steadiness, Compliance)
DISC test adalah tes yang dipakai untuk mengukur atau mengetahui
perilaku seseorang atau sebuah group. Hasil tes DISC berbentuk chart atau
grafik yang menunjukkan kecenderungan kombinasi dari 4 perilaku dasar manusia
pada individu yang bersangkutan.
DISC tes juga memberikan beragam manfaat untuk individu dalam
organisasi termasuk ke pimpinan dan team
building, yaitu sebagai berikut:
a. Organisasi akan memperoleh hasil lengkap pola
perilaku dasar manusia secara lengkap seseorang atau sebuah grup.
b. Mengetahui kombinasi dari 4 perilaku dasar manusia
( Dominant, Influence, Steadiness dan Compliance)
c. Tahu gambaran respon perilaku seseorang pada
dirinya sendiri (Mirror Profile), terhadap lingkungan (Mask Profile) dan
terhadap tekanan (Core Profile)
d. Tahu potensi sumber stress, kemampuan hadapi
tekanan, kondisi transisi yang dialami, penanganan lebih lanjut, butuh special
traits, dll.
e. Mengetahui ciri khas individu dan merancang
tindakan untuk memaksimalkan komunikasi dan kerjasama antar individu ataupun
dalam tim.
f. Pimpinan dapat dengan mudah dan pasti menempatkan
karyawannya pada posisi yang sesuai dengan keunikan/karakter seseorang.
g. Pimpinan mudah menempatkan individu di posisi yang
tepat dalam perusahaan ( job match).
h. Organisasi dapat mengukur kompatibilitas pekerjaan
(job compatibility).
i. Pimpinan mampu memotivasi seseorang dengan cara
yang tepat sesuai dengan faktor perilakunya.
j. Individu akan memahami dengan kelebihan dan
kekurangan dirinya dan bagaimana memaksimalkan potensinya.
k. Individu mampu membuat perencanaan masa depan yang
lebih baik.
l. Individu mampu berkomunikasi dan bekerja sama
dengan lebih maksimal.
Perlu
diketahui pula latar belakang dari Job-Person Match yg mengacu pada tools yg
memotret type of personality seperti DISC ini. Nofiar (2005) menyebutkan, bahwa
hasil job profile analysis yg berdasarkan pd riset yg tlh dilakukan pd ribuan
profil digunakan sbg template untuk menyaring kandidat scr cepat dgn
membandingkan style mereka dgn job profile yg dituju. Sehingga bisa
dilakukannya analisis kecocokan antara job-person scr kuantitatif.
Dari
penjelasan tsb peneliti berupaya menarik hipotesis, bahwa semakin tinggi
job-person match maka semakin tinggi pula tingkat kesuksesan org tsb jika
menjabat posisi tsb. Namun dlm kaitannya dgn memprediksikan apa yg plg mungkin
terjadi (prognosis), dimana individu dgn tipe kepribadian ttt akan sukses pd
pekerjaan ttt. Hasil tool ini perlu dilengkapi atau dikroscek dgn tools asesmen
psikologis lainnya, karena DISC hanya menggambarkan persepsi atau sikap atau
perilaku org di saat itu (molekular) bukanlah gambaran org scr menyeluruh
(molar).
Skor itu pun bersifat insidental, bisa saja berubah krn ada persepsi yg berubah. Sapri & Nurbaya (2011), menyebutkan berdasarkan riset pada alat tes EPPS yg terdiri dari 225 pernyataan, 15 pernyataan diulang, dan ternyata pada hari yg sama jawaban bisa beda.
Skor itu pun bersifat insidental, bisa saja berubah krn ada persepsi yg berubah. Sapri & Nurbaya (2011), menyebutkan berdasarkan riset pada alat tes EPPS yg terdiri dari 225 pernyataan, 15 pernyataan diulang, dan ternyata pada hari yg sama jawaban bisa beda.
Perlu
dipertimbangkan pula kompetensi atau aspek2 psikologi lainnya yg dibutuhkan
atau minat individu trkait pekerjaan ttt yg bisa dipotret melalui metode
observasi, interview 360' ataupun alat tes psikologi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar