Dalam buku Aladdin Factor karya Jack Canfield dituliskan bahwa MANUSIA NORMAL berfikir 60.000 kali dalam sehari. Dan dalam riset para Doctor di San Fransisco diungkapkan bahwa 80% dari 60.000 pemikiran tersebut adalah PIKIRAN NEGATIF.
Tidaklah heran kalau begitu banyak masalah, justru malah menimbulkan masalah baru, karena SARINGAN dipikiran kita KOTOR dan tidak pernah dibersihkan.
Saringan inilah yang disebut MINDSET atau PARADIGMA yang harus dibentuk, diformat menjadi bersih. Jika diibaratkan saringan dibersihkan dengan menggunakan spirtus, maka pembersih spirtus ini adalah pembersihan SPIRITUAL.
Untuk itulah kita butuh suatu METODE/ALAT UKUR. ibarat istilah dalam membuat sebuah pakaian itu disebut POLA, atau ibarat dalam dunia arsitek disebut DESAIN dan dalam kehidupan manusia disebut MINDSET.
Mindset adalah CARA BERFIKIR atau PETA KEHIDUPAN. Mindset dapat diibaratkan, apabila kita ingin pergi ke Surabaya kita harus menggunakan peta Surabaya, bukan menggunakan peta Jakarta atau peta Semarang. Dengan memegang peta Surabaya kita bisa TAHU kita ini ada DIMANA.
Kebanyakan manusia mau pergi ke Surabaya, tapi pakai petanya, peta menuju Bogor. Dia sudah MERASA sudah TIBA di tujuan. Sudah singgah dan menetap, sudah beli rumah, sudah punya istri malah punya anak, tapi dia sesungguhnya TERSESAT pada yang bukan menjadi TUJUANNYA.
Jadi bukan hanya jalan yang memerlukan peta, tapi hidup juga memerlukan peta. Bukan hanya ban
gunan gedung yang memerlukan desain dan arsitektur, tapi jiwa manusia pun membutuhkan desain arsitektur yang disebut MINDSET.
gunan gedung yang memerlukan desain dan arsitektur, tapi jiwa manusia pun membutuhkan desain arsitektur yang disebut MINDSET.
Tujuannya adalah agar 60.000 pemikiran tersebut dapat melahirkan sesuatu yang POSITIF dan JERNIH. Bukan menghasilkan sampah dari pemikiran kita. Inilah esensi bahwa sesungguhnya tidak berubah kaum, sebelum mereka mengubah JIWA mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar